........PENUH INSPIRASI.......

Penguat Hati........Sohib....
1. Kalau kita sering bertemu dengan orang yang pemarah, berbahagialah karena sebenarnya orang pemarah adalah guru bagi kita untuk belajar sabar.
2. Kalau kita berhadapan dengan orang yang suka menyakiti hati kita, bersyukurlah, karena sesungguhnya itu adalah tempaan agar kita kuat.
3. Kalau kita selalu berhadapan dengan orang yang sulit, bersyukurlah karena hal itu mengajarkan kita untuk selalu “aware” dalam kehidupan.

Laman

Sabtu, 24 April 2010

Sekilas Keperawatan

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang professional baik dibidang teknis, medis maupun administrasi. (Dep. Kes RI, 2001).

Keperawatan merupakan suatu pelayanan sosial yang esensial dan klien mempunyai hak menggunakan pelayanan keperawatan dari perawat profesional (Gafar, 1994). Keperawatan sebagai profesi merupakan bagian dari masyarakat, serta akan berubah seirama dengan berubahnya masyarakat itu sendiri sehingga tuntutan profesi akan terus meningkat didorong oleh perkembangan IPTEK (Kusnanto, 2004), oleh karena itu dengan meningkatnya pendidikan bagi perawat, diharapkan memberi arah terhadap pelayanan keperawatan profesional, sehingga tercapai mutu pelayanan kesehatan yang optimal. Karena mutu pelayanan kesehatan tidak dapat dipisahkan dari mutu keperawatan (Nursalam, 2002).

Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan mempunyai daya angkat yang besar dalam mencapai tujuan pembangunan bidang kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun kerja sama dengan anggota tim kesehatan lain. (Dep. Kes RI, 2006).


Pelayanan keperawatan bermutu merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh perawat. Pelayanan bermutu memerlukan tenaga profesional yang didukung oleh faktor internal antara lain motivasi untuk mengembangkan karir profesional dan tujuan pribadinya maupun faktor eksternal, antara lain kebijakan organisasi, kepemimpinan, struktur organisasi, sistem penugasan dan sistem pembinaan (Dep. Kes RI 2006).
Perawat profesional dimasa mendatang harus dapat memberikan dampak yang positif terhadap kualitas sistem pelayanan kesehatan. Seorang perawat profesional maka peran yang diemban harus lebih independen, sehingga pelaksanaannya dapat dipertanggung jawabkan dan tanggung gugat (Nursalam, 2001:8).

Jumat, 23 April 2010

MAKALAH PHBS

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah, serta karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah ini tentang PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) KESEHATAN LINGKUNGAN.
Kedua kalinya Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan habiibbana wanabiyyana Muhammad saw, yang insya Allah akan diberikan syafa’at kapada kita semua di Yaumil qiyamah nanti. Amiin…………..
Makalah ini kami disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas, Dengan segenap kerendahan hati tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada para dosen mata kuliah tersebut.
Kami menyadari dengan segenap hati bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah kami yang akan datang.
Demikian atas perhatianya kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfa’at bagi kita semua Amiin………

Wassalamu’alaikum wr.wb

Cimahi, April 2010


Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan
2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2.3 Kesehatan Lingkungan
2.3.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
2.3.2 Komponen PHBS kesehatan lingkungan
2.3.3 Indikator PHBS kesehatan lingkungan
2.3.4 Kegiatan PHBS Kesehatan Lingkungan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan. Dua istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang harus dipahami dan diinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar kegiatan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, social, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut. Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki harapan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan perawatan komunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi perawatan komunitas perlu adanya pembahasan khusus mengenai PHBS kesehatan lingkungan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui pengertian dan komponen lingkungan
1.2.2 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1.2.3 Mengetahui pengertian kesehatan lingkungan
1.2.4 Mengetahui permasalahan kesehatan lingkungan di negara berkembang
1.2.5 Mengetahui kegiatan tenaga kesehatan guna mengatasi permasalahan kesehatan lingkungan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan berbeda-beda menurut disiplin berbagai disiplin ilmu. Menurut ahli cuaca dan iklim lingkungan berarti atmosfer, ahli sedangkan menurut ahli teknologi lingkungan, maka lingkungan berarti atmosfer dengan ruangannya. Ahli ekologi berpendapat bahwa lingkungan sama artinya dengan habitat hewan dan tumbuhan.
Menurut Haryoto K. (1985), lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia. Secara lebnih rinci, lingkungan dibagi menjadi beberapa komponen yaitu sebagai berikut :
1. Lingkungan fisik, meliputi tanah, air, dan udara serta hasil interaksi diantara factor – factor tersebut.
2. Lingkungan Biologi, yang termasuk ke dalam lingkungan ini adalah semua organisme hidup seperti binatang dan tumbuh – tumbuhan, serta mikroorganisme lain.
3. Lingkungan sosial. Lingkungan social dimaksud adalah semua interaksi antara manusia, yang meliputi factor budaya, ekonomi, dan psiko-sosial.

2.2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Indikator Kesehatan
a. Indikator Positif
• Status Gizi
• Tingkat Pendapatan
b. Indikator Negatif
• Mortalitas (Angka Kematian)
• Morbiditas (Angka Kesakitan)
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh
a. NILAI
b. SIKAP
c. PENDIDIKAN/PENGETAHUAN
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan.

2.3 KESEHATAN LINGKUNGAN
2.3.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo S.,2003)
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Walter R. L)
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada diantara manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (World Health Organization Expert Commite)
Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari hubungan interaktif antara komunitas dengan perubahan yang memiliki potensi bahaya/menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit, serta mencari upaya penanggulangannya (Susanna D. Dkk).

2.3.2 Komponen PHBS kesehatan lingkungan
1. PHBS Rumah Tangga
2. PHBS di Sekolah
3. PHBS di Tempat Kerja
4. PHBS di Tempat-tempat Umum
5. PHBS di Institusi Kesehatan

2.3.3 Indikator PHBS kesehatan lingkungan
a. Perumahan bersih dan sehat
Rumah merupakan salah satu persyaratan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu sebagian besar waktu kehidupan manusia dihabiskan di rumah. Persyaratan rumah sehat menjadi sangat penting. Beberapa faktor-faktor yang ikut berpengaruh dalam pembangunan rumah antara lain adalah sebagian berikut:
1. Faktor lingkungan
2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
3. Tekhnologi yang dimiliki masyarakat
4. Kebijakan pemerintah
b. Penyediaan air bersih
Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Didalam tubuh manusia sendiri, sebagaian besar terdiri dari air. Pada orang dewasa mengandung air sekitar 55-60%,,anak-anak sekitar 65% dan pada bayi 80%. Menurut WHO, di negara maju, tiap orang memerlukan air sekitar 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia, tiap orang memerlukan air sekitar 30-60 liter per hari.
c. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
Permasalahan pembuangan kotoran manusia (tinja) semakin meningkat dengan adanya pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman. Ditinjau dari segi ilmu kesehatan masyarakat, masalah pembuangan tinja merupakan yang urgen untuk diatasi, karena tinja dapat menyebabkan penyakit, antara lain typoid, disentri, kolera dll.

d. Penanganan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut dapat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri patogen). Selain itu tempat bersarangnya berbagai serangga sebagai penyebar penyakit(vektor). Oleh karena itu sampah harus dikelola dengan baik sehingga tidak berdampak buruk pada masyarakat.
e. Penanganan air limbah
Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya. Pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Secara garis besar, air limbah dapat dibagi menjadi:
• Domestic wastes water ( berasal rumah tangga)
• Industrial wastes water (berasal dari industri)
• Municipal waste water (berasal dari Kotapraja)

2.3.4 Kegiatan PHBS Kesehatan Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan menurut Occupational Health and Safety Administration (OSHA) dan Nuclear Regulation Commision (NRC) adalah:
1. Pembuatan standar kualitas air dan udara
2. Pemeriksaan dan pemantauan kesehatan
3. Evaluasi terhadap bahaya lingkungan
4. Penerimaan informasi tentang kesehatan yang terkait dengan lingkungan
5. Penyaringan terhadap bahan-bahan kimia baru
6. Pemeliharaan data dasar
7. Menetapkan, mengevaluasi dan mengusahakan agar peraturan-peraturan yang telah dibuat dapat ditepati.
Adapun kegiatan – kegiatan PHBS kesehatan lingkungan di setiap komponen, yaitu :
a. Kegiatan PHBS di lingkungan rumah tangga
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban sehat
3. Memberantas jentik di rumah
4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
5. Tidak merokok
b. Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah
1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
2. Menjaga kebersihan dan kesehatan kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok
7. Membuang sampah pada tempatnya
c. Kegiatan PHBS di lingkungan kerja
1. Mengadakan kawasan tanpa asap rokok
2. Bebas jentik
3. Jamban Sehat
4. Kesehatan dan keselamatan kerja
5. Olah raga teratur
d. Kegiatan PHBS di lingkungan umum
1. Menggunakan jamban sehat
2. Memberantas jentik nyamuk
3. Menggunakan Air Bersih
e. Kegiatan PHBS di institusi kesehatan
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan antara manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Indikator kesehatan lingkungan :
1. Perumahan bersih dan sehat
2. Penyediaan air bersih
3. Penanganan air limbah
4. Penanganan sampah
5. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
PHBS Kesehatan Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi kebutuhan sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi criteria kesehatan pemukiman.


DAFTAR PUSTAKA

http://abahjack.com/rmah-sehat-dalam-lingkungan-yang-sehat.html#more-13
http://www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-HEALTH%20PLAN/PHBS.ppt.
Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya
Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University Pres
Sumijatun, et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

Rabu, 21 April 2010

TENTANG AKU

Tentang Aku

Aku. Aku. Aku. Hhh.. Aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri. Baru kusadari betapa sempitnya duniaku! Hanya aku, aku, dan aku seorang diri. Lagi-lagi tentang aku dan tentang aku.

Ketika kubuka mataku, sejauh mataku memandang, ternyata dunia ini lebih indah dari sekedar hitam dan putih. Di ujung pandangku ada garis cakrawala yang membiru luas. Kulihat lagi sinar matahari yang kuning cerah, angin yang bertiup, suara kicauan burung, gemercik air yang jatuh di antara bebatuan. Indah, ketika aku melihat ke luar.

Tidak hanya diriku sendiri. Aku melihat senyum seorang anak kecil yang melambaikan tangannya untukku. Dan saat itu pertama kali aku bisa tersenyum kembali. Lembutnya angin membelaiku. Kuhirup nafas sedalam-dalamnya, lalu kuhembuskan pelan-pelan.
Aaah… Lega sekali rasanya. .
Seakan semua beban pikiran dan bimbangku yang selama ini menekan kepalaku ikut terbuang dalam hembusan nafasku. Aku berjalan lagi, lalu duduk di tepi kolam taman itu. Kuraup sedikit airnya. Sejuk hatiku waktu menyentuhnya. Seakan air itu membasuh semua lelahku. Kini benar-benar kusadari aku telah membutakan mataku sendiri dan mengurung diriku sendiri dalam sangkar emas keegoisanku. Aku telah buta terhadap dunia sekitarku. Dan betapa terkejutnya aku ketika kusadari selama ini telah kubuang waktuku sia-sia. Selama ini, hanya kupikirkan tentang diriku sendiri. Sementara di sekitarku, banyak orang yang menantiku, banyak orang yang mengharapkan senyumku, perhatianku, cintaku… Aku telah hidup untukku sendiri. Seakan aku hidup seorang diri di dunia ini. Tanpa orang lain di sampingku. Kusadar aku keliru. Kini aku mencoba melangkah lagi, namun kali ini aku tak mau menunduk lagi. Aku akan berjalan tegap dan melihat sekelilingku, sejauh mataku bisa memandangnya.